Senin, 29 September 2014

Health Education : Tugas Mata [mata]

Tugas Mata

  1. Apakah tujuan pengobatan sinar laser?
  2. Amankah pengobatan sinar laser itu?
  3. Sakitkah pengobatan itu?
  4. Berapa lamakah prosedur pengobatan sinar laser tersebut?
  5. Apa yang akan saya rasakan setelah pengobatan sinar laser?
  6. Berapa kali saya akan dilaser?
  7. Apakah penglihatan saya akan membaik setelah pengobatan penyinaran laser?
  8. Adakah pantangan – pantangan setelah dilaser?

JAWAB:

  1. Tujuan pengobatan laser terutama untuk retinopati diabetika  adalah untuk menstabilkan dan mencegah progesivitas penyakit menjadi lebih buruk. Dalam prosedur ini, sinar laser yang berenergi kuat difokuskan dalam retina yang rusak. Panas dari laser akan menghentikan perdarahan dengan menutup pembuluh darah yang bocor dan membentuk jaringan parut kecil dalam mata. Jaringan parut ini mengurangi pertumbuhan pembuluh darah abnormal dan membantu merekatkan retina ke mata bagian belakang.Untuk pengobatan pada mata dapat dibagi menurut mekanisme kerjanya :
1.Fotokoagulasi
Yaitu membuat koagulasi (penggumpalan) jaringan dengan sinar.
Salah satu jenis laser untuk keperluan ini adalah laser argon. Penyakit yang paling sering ditolong dengan laser fotokoagulasi adalah komplikasi kencing manis pada mata. Dengan fotokoagulasi ini komplikasi kencing manis dapat dihambat bahkan dihentikan prosesnya, sehingga dapat menolong memperbaiki atau mempertahankan penglihatan penderita supaya tidak memburuk ataupun buta. Sering penderita kencing manis datang memeriksakan matanya kepada dokter spesialis mata dalam keadaan komplikasi mata yang sudah berat, sehingga agak sukar untuk mengobatinya. Perlu diketahui bahwa penderita kencing manis lebih dari 5 (lima) tahun sebaiknya memeriksakan matanya biar tidak ada keluhan apa pun, karena kemungkinan sudah ada komplikasi yang timbul di mata, yaitu di retina (saraf mata). Dengan deteksi dini pada mata, diharapkan dapat mencegah kebutaan akibat komplikasi kencing manis dengan jalan laser fotokoagulasi.
Fotokoagulasi juga dapat digunakan untuk kelainan pembuluh darah pada retina seperti perdarahan akibat pembuntuan pembuluh darah balik (vena) ataupun penyakit pembuluh darah yang lainnya. Robekan pada retina yang dapat menyebabkan kebutaan akibat lepas dari dasarnya (ablasi retina), bila pada fase awal dapat dicegah terjadinya ablasi retina dengan jalan fotokoagulasi di sekitar robekan retina tadi. Pada penyakit glaukoma (peningkatan tekanan bola mata), fotokoagulasi dapat digunakan untuk mengurangi tekanan bola mata tumor di dalam bola mata juga dapat diobati dengan laser jenis ini.
2.Fotodisrupsi
Yaitu memotong atau merobek jaringan dengan sinar laser. Salah satu jenisnya adalah Neodymium-YAG Laser. Laser ini biasanya dipergunakan untuk membuka atau memotong jaringan kapsul lensa mata sesudah operasi katarak yang kadangkala menjadi tebal sehingga mengganggu penglihatan penderita.
Dengan adanya laser ini maka penderita tidak perlu dioperasi ulang, karena sinar laser dapat menembus kornea tanpa melukainya dan merobek kapsul lensa yang menebal tersebut. Dapat juga dipakai untuk memotong jaringan fibrotik yang terdapat dalam vitreus (badan kaca) yang mana jaringan ini potensial untuk terjadinya ablasi retina yang menyebabkan kebutaan. Membuat lubang iris, memotong benang operasi, memotong jaringan-jaringan yang melekat dalam mata (sinekia) juga dapat dikerjakan dengan laser ini.
3.Fotoablasi
Yaitu mengikis jaringan dengan sinar laser. Merupakan teknologi yang terbaru di bidang laser untuk pengobatan mata, yaitu untuk mengurangi atau menghilangkan ukuran kacamata. Biasanya dipakai pada penderita miopia di mana penderita memerlukan bantuan kacamata minus untuk dapat melihat jauh dengan jelas. Pada kelainan ini, kornea mata "dikikis" dengan sinar yang dikenal dengan excimer laser. Tentu saja tidak semua penderita dapat ditolong dengan cara ini, karena ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi antara lain tidak ada infeksi di mata dan sekitarnya, umur lebih dari 20 tahun atau miopianya sudah stabil. Ukuran kacamata yang ideal untuk dikerjakan excimer laser adalah kurang dari minus 15 dioptri di mana pada keadaan ini penderita dapat dibuat menjadi tanpa kacamata atau ukuran kacamatanya adalah nol. Bila lebih dari itu masih mungkin dikerjakan mengurangi ukuran kacamata dengan excimer laser, akan tetapi diperlukan tindakan ini beberapa kali sampai ukuran kacamatanya menjadi kecil atau nol.
Masih banyak lagi kegunaan laser yang saat ini masih dapat perkembangan atau penelitian.

  1. Pengobatan sinar laser aman, namun tetap memiliki risiko yang besar juga. Oleh karena itu dianjurkan untuk paramedis yang menggunakan peralatan ini agar mempunyai tingkat keahlian yang tinggi.
  2. Pengobatan sinar laser misalnya lasik, tidak akan menimbulkan rasa sakit pada mata.
  3. operasi sinar laser seperti lasik secara keseluruhan memakan waktu kurang lebih 10 menit untuk operasi pada satu mata. Proses penyembuhan setelah tindakan lasik memerlukan waktu 1 – 2 hari.
  4. Biasanya timbul rasa tidak nyaman dan rasa silau. Rasa sakit di mata biasanya timbul pada waktu proses penyembuhan, infeksi dan komplikasi Komplikasi lasser sangat jarang terjadi. Kadang-kadang timbul penurunan penglihatan segera setelah dilakukan laser. Komplikasi lain adalah pendarahan dingin, Makula terkena laser, Glaukoma, Pembengkakan Makula, Penurunan penglihatan Perifer baca dan penurunan penglihatan malam.
  5. Laser mata dapat dilakukan satu kali pada kedua mata. Tetapi, sebaiknya salah satu mata yang dilaser terlebih dahulu. Setelah mata tersebut sembuh, barulah dilakukan tindakan laser pada mata yang lainnya. Hal ini kurang praktis dan sedikit lebih mahal, akan tetapi berguna untuk mewaspadai segala kemungkinan terburuk yang bisa terjadi setelah pengobatan sinar laser.
  6. Pengobatan dengan sinar laser tidak selalu memperbaiki penglihatan, tetapi mungkin dapat menghentikan proses kerusakan yang terjadi
  7. Sesudah dilaser, mata harus diistirahatkan untuk sementara waktu. Ada kegiatan – kegiatan tertentu yang harus dihindari seperti berenang, menyetir kendaraan, dan lain – lain.
Narasumber : dr. Christian D Bato

Tidak ada komentar:

Posting Komentar