BAB 1
Cerita
Pendek
TUGAS INDIVIDU
Jawablah soal - soal berikut dengan singkat dan tepat!
Jawablah soal - soal berikut dengan singkat dan tepat!
1. Tema apa
yang sering digunakan dalam cerpen?
2. Apakah
yang dimaksud dengan alur?
3. Bagaimanakah
alur cerita dalam sebuah cerpen?
4. Bagaimanakah
cara menjaga efektivitas cerita dalam cerpen?
5. Apakah
tujuan dari pengendapan cerita?
JAWABAN
1. Pada umumnya,
penulis memilih kejadian sehari-hari menjadi sebuah tema atau ide cerita.
2. Alur yaitu
urutan peristiwa yang dilukiskan oleh pengang dalam sebuah cerita rekaan yang
terjalin satu dengan yang lainnya.
3. Alur dalam
sebuah cerpen sering disebut dengan struktur rangkaian kejadian. Rangkaian kejadian
ini disusun sebagai interelasi fungsional yang sekaligus menandai urutan bagian
dalam keseluruhan cerita. Dengan demikian, alur itu merupakan perpaduan antara
unsur-unsur yang membangun cerita sehingga merupakan kerangka utama cerita.
4. Untuk menjaga
efektivitas cerita, sebuah cerpen cukup memiliki sekitar 3 tokoh utama saja
karena terlalu banyak tokoh malah bisa mengaburkan cerita.
5. Pengendapan
cerita ini bertujuan unutk memberi jeda sebelum diedit.
TUGAS INDIVIDU
Jawablah soal - soal berikut dengan singkat dan tepat!
Jawablah soal - soal berikut dengan singkat dan tepat!
1. Apakah
yang dimaksud dengan klimaks?
2. Tempo
waktu seperti apa yang digunakan dalam cerpen?
3. Sebutkan
langkah awal menulis cerpen!
4. Bagaimanakah
bahasa yang digunakan dalam cerpen?
5. Disusun
berdasarkan apakah dialog dalam drama?
JAWABAN
1. Klimaks yaitu
tahap dimunculkannya permasalahan yang menimbulkan konflik.
2. Tempo waktu
yang pendek. Hal ini bisa berupa satu kejadian dalam kehidupan karakter utama
atau berupa cerita tentang kejadian yang berlangsung dalam sehari atau bahkan
satu jam.
3. Mengumpulkan
ide atau gagasan.
4. Menulis dengan
gaya bahasa sendiri.
5. Disusun berdasarkan
konflik yang terjadi antartokoh.
UJI
KOMPETENSI
I.
Bacalah
penggalan cerpen berikut untuk menjawab soal nomor 1 s.d 5!
Kartini
Yang Terempas
Cerpen :
Ida Refliana
...........................................................................
Siang itu matahari baru saja melewati
ubun-ubun. Kartini sudah berjalan sejauh atusan meter dari rumahnya, untuk
berjumpa Lanangdi bawah sebuah pohon besar, di sisi trotoar jalan.
Lanang selalu setia mendengar cerita-cerita Kartini. Karena ia tak pernah bicara, mungkin bisu, mungkin juga tidak. Lanang adalah lelaki misterius. Ia hanya mengenal kehidupannya di bawah pohon akasia tersebut. Lanang senang duduk bersila, menatap kosong setiap pemandangan yang terekam dalam memori otaknya. Entah, dia mampu mengingat apa yang dilihatnya atau tidak.
Banyak orang menuding Lanang gila. Tubuhnya kotor, pakaian yang dikenakannya juga begitu. Kumal. Dekil. Sekotor rambut gimbal yang tumbuh subur di bahu Lanang.
Bagi Kartini, Lanang bukan lelaki gila. Dia hanya contoh kecil manusia berperilaku serba sederhana. Lanang tak pernah punya mimpi. Apalagi untuk mempunyai ambisi. Tidak sama sekali. Untuk mengganjal rasa lapar di perutnya saja, dia hanya mencari sisa-sisa makanan yang tercecer di sepanjang jalan. Atau menunggu Kartini memberikannya sebungkus nasi.
Lanang selalu setia mendengar cerita-cerita Kartini. Karena ia tak pernah bicara, mungkin bisu, mungkin juga tidak. Lanang adalah lelaki misterius. Ia hanya mengenal kehidupannya di bawah pohon akasia tersebut. Lanang senang duduk bersila, menatap kosong setiap pemandangan yang terekam dalam memori otaknya. Entah, dia mampu mengingat apa yang dilihatnya atau tidak.
Banyak orang menuding Lanang gila. Tubuhnya kotor, pakaian yang dikenakannya juga begitu. Kumal. Dekil. Sekotor rambut gimbal yang tumbuh subur di bahu Lanang.
Bagi Kartini, Lanang bukan lelaki gila. Dia hanya contoh kecil manusia berperilaku serba sederhana. Lanang tak pernah punya mimpi. Apalagi untuk mempunyai ambisi. Tidak sama sekali. Untuk mengganjal rasa lapar di perutnya saja, dia hanya mencari sisa-sisa makanan yang tercecer di sepanjang jalan. Atau menunggu Kartini memberikannya sebungkus nasi.
...........................................................................
Lampung Post, Minggu, 22
April 2007
1. Watak
tokoh “Lanang” dapat diketahui melalui ....
a.
Dialog-dialog yang dilakukan
b.
Kegiatan yang dilakukannya
c.
Reaksi tokoh lain terhadap tokoh itu
d.
Sikap tokoh terhadap masalah atau persoalan
e.
Cerita pengarang
2. Latar
tempat dalam penggalan cerpen di atas adalah ....
a.
Di sebuah gedung
b.
Di atas pohon akasia
c.
Di sisi trotoar jalan
d.
Di dalam sebuah kantor
e.
Di dalam rumah
3. Nilai
kehidupan yang terkandung dalam penggalan cerpen di atas adalah ....
a.
Nilai agama
b.
Nilai budaya
c.
Nilai psikologi
d.
Nilai sosial
e.
Nilai moral
4. Sifat
batin tokoh meliputi hal-hal berikut, kecuali ....
a.
Berwibawa
b.
Emosional
c.
Rambut ikal
d.
Pintar
e.
Cerdik
5. Unsur
dalam cerpen uyang menunjukkan di mana, kapan, dan bagaimana
peristiwa-peristiwa dalam cerita itu berlangsung disebut ....
a.
Alur
b.
Amanat
c.
Latar
d.
Sudut pandang
e.
Tema
6. Jika
pengarang menggunakan sudut pandang “aku”, berarti ia menggunakan sudut pandang
....
a.
Orang pertama
b.
Orang kedua
c.
Orang ketiga
d.
Campuran
e.
flashback
7. Pesan
yang ingin disampaikan oleh pengarang kepada pembaca dalam sebuah karya sastra
disebut ....
a.
Tema
b.
Tokoh
c.
Alur
d.
Sudut pandang
e.
Amanat
8. Bacalah kutipan cerpen berikut dengan saksama!
Sesaat kemudia air pun mendidih, lalu
dituang untuk menyeduh sejumput daun hitam teh di teko. Dilengkapi beberapa
sendok gula pasir, segera air panas itu akan menjadi cairan coklat pekat yang
manis dan sepat serta menguapkan aroma wangi yang khas. “Minumlah.” Nenek
menuang secangkir teh untukku. “Tak ada cukup uang unutk membeli susu, tapi teh
ini akan sanggup mengenyahkan perutmu sampai siang nanti.”
Berteman kue serabi atau ketan dengan taburan kelapa parut dan bubuk kedelai, itulah sarapanku boleh dikatakan setiap hari sebelum berangkat sekolah. Semacam ritual, atau upacara kecil yang membuat sukma menjadi lebih percaya diri dalam mengarungi hari.”
Berteman kue serabi atau ketan dengan taburan kelapa parut dan bubuk kedelai, itulah sarapanku boleh dikatakan setiap hari sebelum berangkat sekolah. Semacam ritual, atau upacara kecil yang membuat sukma menjadi lebih percaya diri dalam mengarungi hari.”
Latar
waktu dalam cerpen di atas adalah ....
a.
Pada saat akan makan malam
b.
Pada saat akan makan malam
c.
Pagi hari sebelum berangkat sekolah
d.
Siang hari setelah pulang sekolah
e.
Siang hari sebelum pulang sekolah
9. Langkah
pertama yang harus dilakukan dalam mengubah sebuah peristiwa menjadi cerpen
adalah ....
a.
Membuat kerangka cerita
b.
Membuat garis besar cerita
c.
Memeriksa keruntutan dan kelogisan cerita
d.
Memilih ide cerita
e.
Mengembangkan garis besar cerita menjadi cerita
10. Latar
cerita disebut juga dengan ....
a.
Biografi
b.
Penokohan
c.
Plot
d.
Tokoh
e.
Setting
Kutipan
cerpen berikut untuk menjawab soal no 11 s.d 13!
Kisah
Bambu
Cerpen :
Yetti A KA
Ikatri, adikku, mari kita dengar lagi
suara-suara bambu dibelakang rumah. Sesuara yang begitu indah di siang hari,
tapi selalu menjelma berbisik hantu bila kita dengar pada malam-malam yang
membuat kita tidak jarang harus meringkuk sampai pagi didekat kaki ibu.
Kemudian sambil berbisik-bisik kita berencana meminta ayah menebang bambu-bambu
itu ketika pagi tiba. Namun saat keesokannya, mulut kita terkunci rapat-rapat.
Kita tidak mau kehilangan bambu-bambu itu. Dan kita saling berbisik lagi :
“Jangan. Bambu itu tidak boleh ditebang.” “Iya, Kakak. Kita tidak perlu bicara
pada ayah.” Kita bertatapan penuh arti. Seakan-akan kita ingin mengatakan bahwa
berbisik hantu dari rumpun bambu di malam hari tidak lebih menakutkan daripada
kita harus kehilangan rumah bermain. Tidak
berapa lama, di pagi dingin dan basah itu, kita sudah terbahak-bahak di antara
batang-batang bambu, kejar-kejaran, sembunyi-sembunyian, yang membuat ibu
mencak-mencak dari jendela dapur dengan wajah kena noda tepung (pagi-pagi ibu
suka membuat pisang goreng atau bakwan atau serabi).
...........................................................................
11. Tema
cerpen tersebut adalah ....
a.
Pengalaman
b.
Keluarga
c.
Pendidikan
d.
Persahabatan
e.
Sosial
12. Latar
waktu dalam penggalan cerpen tersebut adalah ....
a.
Dini hari
b.
Malam hari
c.
Menjelang sore
d.
Pagi hari
e.
Sore hari
13. Cerpen
diatas menggunakan alur ....
a.
Regresi
b.
Mundur
c.
Maju
d.
Flashback
e.
Campuran
14. Sebelum
kami berpisah siang itu, ia mengajakku berdoa untuk mengucapkan terima kasih
kepada Tuhan atas pertemuan yang disebutkan sangat indah ini. Mataku yang
terpejam dalam doa terasa hangat, tersentuh oleh seluruh kata-kata yang
diucapkannya dalam doa.
Nilai
yang menonjol dalam kutipan cerpen di atas adalah ....
a.
Nilai budaya
b.
Nilai moral
c.
Nilai sosial
d.
Nilai agama
e.
Nilai sastra
15. Cerita
fiksi ditulis berdasarkan ....
a.
Peristiwa sejarah
b.
Imajinasi penulis
c.
Berita yang aktual
d.
Kitab suci
e.
Perjuangan pahlawan
16. Jauh-jauh aku datang, dimulai hari
pertama aku sudah mendapat kekecewaan. “Ibu tidur di kamar Puspa tapi tidak
boleh menggendong dia,” kata anak sulungku. “Kalau dia terbangun dan menangis?”
“biarkan saja! Anakku tidak kubiasakan digendong.”
(Ajaran kehidupan seorang
nenek, Nh.Dini)
Watak
yang tergambar dari tokoh ibu adalah ....
a.
Mudah kecewa
b.
Pemarah
c.
Suka mengancam
d.
Tidak peduli
e.
Egois
17. Cerpen
memiliki alur sebanyak ....
a.
Satu
b.
Empat
c.
Dua
d.
Lima
e.
Tiga
18. Berikut
ini yang termasuk unsur ekstrinsik cerpen adalah ....
a.
Agama penulis
b.
Penokohan
c.
Tema
d.
Amanat
e.
Alur
Kutipan
cerpen berikut untuk menjawab soal no. 19 s.d 20!
Makan
Cerpen :
Agustinus Wahyono
...........................................................................
Di kelas 3 SD, ia, juga kakaknya,
berhenti sekolah. Cukup bisa baca dan hitung, sudah bisa untuk cari duit, pesan
emaknya. Yang bisa sekolah tinggi-tinggi cuma anak lurah. Sekolah tinggi-tinggi
butuh duit banyak. Emak tidak punya duit banyak. Belum lagi menanggung sekolah
adik-adiknya, yang kelak juga cukup sampai kelas 3 SD. Atau jika mendadak genteng
bocor, dinding ambrol diterjang angin karena papannya lapuk diganyang rayap,
beli sabun, odol, dan lain-lain, jelas semua butuh duit. Ia tidak tahu berapa
biaya semua itu, kecuali sehari-hari bisa makan dan main.
...........................................................................
Batam Post, Minggu, 11 Maret
2007
19. Unsur
intrinsik yang paling menonjol dalam kutipan cerpen tersebut adalah ....
a.
Alur
b.
Amanat
c.
Sudut pandang
d.
Tokoh
e.
Tema
20.Nilai
kehidupan yang paling menonjol dalam cerpen ersebut adalah ....
a.
Nilai agama
b.
Nilai budaya
c.
Nilai psikologi
d.
Nilai sosial
e.
Nilai moral
21. Cermati cuplikan cerpen berikut!
Hidup adalah kebohongan dari
lisan-lisan manis tak bertulang. Hidup tetap akan menjadi cerita panjang. Bagi
mereka yang selalu kecewa. Hidup adalah kisah singkat bagi mereka yang
berbahagia. Dan hidup adalah menaklukkan bagiku yang telah terlalu lama berkuang
dalam dosa. Aku ingin mati. Mati dan mati. Untuk selamanya, tanpa harus ke
surga atau neraka. Aku sudah cukup puas dengan dunia ini. Aku sudah cukup puas
dengan keadilan-Nya. Dia begitu sempurna menciptakan kita berbeda.
Unsur
intrinsik yang menonjol dalam cuplikan cerpen di atas adalah ....
a.
Alur
b.
Amanat
c.
Gaya bahasa
d.
Latar
e.
Tema
Kutipan
cerpen berikut untuk menjawab soal no. 22 s.d 25!
Timbunan
Sampah
Cerpen : Edi
Supardi Emon
Didepan rumah kami, di atas tanah
seluas 2 belas meter persegi, timbunan sampah itu menyebarkan bau apek. Pagar anyaman
bambu yang mengelilinginya sudah banyak yang lapuk.
Dari kejauhan belahan bambu-bambu itu kelihatan seperti kaki-kaki kurus, korengan, sementara ratusan, bahkan mungkin ribuan rayap menempel disana bagaikan gumpalan nanah, mengering, putih kekuning-kuningan. Karena belahan bambu-bambu itu sudah pada keropos, maka timbunan sampah yang telah membukit itu tidak terjaga lagi. Sampah-sampah itu berserakan ke mana-mana, tertiup angin, tersaruk kaki orang lewat.
Kadang-kadang para pemulung dengan bergairah mengorek-ngoreknya, mencari sesuatu. Maka saat itulah untuk beberapa lamanya sampah itu menebarkan aroma yang amat memualkan perut dan penciuman. Melihat pemandangan yang tak menyedapkan itu, istriku sesekali berupaya merpikan sampah-sampah itu dengan menyapunya, bahkan kadang-kadang membakarnya. Namun ketika keesokan harinya sampah itu menimbun lagi, karuan saja dia jadi marah-marah.
Dari kejauhan belahan bambu-bambu itu kelihatan seperti kaki-kaki kurus, korengan, sementara ratusan, bahkan mungkin ribuan rayap menempel disana bagaikan gumpalan nanah, mengering, putih kekuning-kuningan. Karena belahan bambu-bambu itu sudah pada keropos, maka timbunan sampah yang telah membukit itu tidak terjaga lagi. Sampah-sampah itu berserakan ke mana-mana, tertiup angin, tersaruk kaki orang lewat.
Kadang-kadang para pemulung dengan bergairah mengorek-ngoreknya, mencari sesuatu. Maka saat itulah untuk beberapa lamanya sampah itu menebarkan aroma yang amat memualkan perut dan penciuman. Melihat pemandangan yang tak menyedapkan itu, istriku sesekali berupaya merpikan sampah-sampah itu dengan menyapunya, bahkan kadang-kadang membakarnya. Namun ketika keesokan harinya sampah itu menimbun lagi, karuan saja dia jadi marah-marah.
...........................................................................
Seputar Indonesia, Minggu, 27
Mei 2007
22.Watak istri
dalam kutipan cerpen di atas adalah ....
a.
Selalu mengeluh dengan keadaan di sekitarnya
b.
Selalu menjaga kebersihan
c.
Suka menimbun sampah di depan rumah
d.
Tidak menyukai keberadaan pemulung
e.
Menyukai keadaan di sekitarnya
23.Cara perkenalan
tokoh istri dalam cerpen di atas adalah melalui ....
a.
Kesan tokoh lain terhadap dirinya
b.
Peristiwa yang dialami
c.
Deskripsi dari pengarang
d.
Tempat tokoh berada
e.
Tindakan, ucapan, dan pikiran
24.Nilai moral
yang terkandung dalam kutipan cerpen di atas adalah mengajak kita untuk menjaga
....
a.
Keamanan
b.
Kebersamaan
c.
Kebersihan
d.
Kesehatan
e.
Ketertiban
25.Latar tempat
pada kutipan cerpen di atas adalah ....
a.
Di atas timbunan sampah
b.
Di daerah sekitar rumah
c.
Di jalan
d.
Di trotoar
e.
Di rumah
II.
1. Salah satu
unsur ekstrinsik cerpen adalah biografi. Jelaskan!
2. Bagaimana
bahasa yang digunakan untuk menulis cerpen?
3. Apakah yang
dimaksud dengan proses kreatif?
4. Bagaimanakah
panjang cerpen?
5. Bagaimanakah
konflik yang terjadi dalam sebuah cerpen?
PERBAIKAN
1. Apa yang
diaksud dengan tema?
2. Bagaimanakah
cara penyajian sebuah cerpen?
3. Sebutkan tahapan
dalam sebuah alur!
4. Sebutkan unsur-unsur
intrinsik dalam sebuah karya sastra!
5. Apakah yang
dimaksud dengan antiklimaks?
6. Jelaskan pengertian
tokoh antagonis!
7. Sebutkan macam-macam
alur!
8. Apa yang
biasanya digunakan penulis dalam sebagai ide cerita?
9. Mengapa latar
mutlak dibutuhkan untuk menggarap tema dan plot cerita?
10. Mengapa paragraf
pembuka sebuah cerpen sesedehana dan semenarik mungkin?
JAWABAN
I.
1. e. Cerita
pengarang
2. c. Disisi
trotoar
3. d. Nilai sosial
4. c. Rambut
ikal
5. c. Latar
6. a. Orang pertama
7. e. Amanat
8. c. Pagi hari
debelum berangkat sekolah
9. d. Memilih
cerita
10. e. Setting
11. b. Keluarga
12. d. Pagi hari
13. e. Campuran
14. d. Nilai agama
15. b. Imajinasi
penulis
16. a. Mudah kecewa
17. a. Satu
18. a. Agama penulis
19. c. Sudut pandang
20.d. Nilai sosial
21. b. Amanat
22.b. Selalu
menjaga kebersihan
23.a. Kesan tokoh
lain terhadap dirinya
24.c. Kebersihan
25.d. Di rumah
II.
1. Biografi
adalah keadaan subjektivitas individu pengarang yang memiliki sifat, keyakinan,
dan pandangan hidup.
2. Menulis dengan
gaya bahasa sendiri.
3. Proses kreatif
adalah hal yang dapat menunjang seorang penulis membuat karya sebaik mungkin.
4. Kurang dari
10000 kata.
5. Konflik yang
terjadi dalam sebuah cerpen sangat penting dalam mengatur cerita. Namun,
konflik tersebut tidak menimbulkan perubahan nasib pelaku utama.
PERBAIKAN
1. Tema
adalah ide yang mendasari suatu cerita sehingga disebut juga sebagai titik
tolak pengarang dalam memaparkan karya yang diciptakannya.
2. Cerpen disajikan
lebih sederhana dibandingkan dengan karya sastra lain yang berbentuk prosa.
3. Tahap-tahap
dalam sebuah cerpen sebagai berikut.
·
Eksposisi
·
Komplikasi
·
Klimaks
·
Antiklimaks
·
Resolusi
4. Unsur
intrinsik cerpen terdiri atas :
§ Tema
§ Amanat
§ Alur
§ Latar
§ Tokoh
§ Penokohan
§ Sudut pandang
5. Antiklimaks
adalah tahap dimana permasalahan/ketegangan yang berada pada titik paling atas (puncak)
mulai menurun dan dapat diatasi.
6. Tokoh antagonis
yaitutokoh yang menentang tokoh protagonis, umumnya memiliki sifat yang jahat.
7. Secara garis
besar, alur dapat dibedakan menjadi 3, yaitu alur maju, alur mundur, dan alur
campuran.
8. Biasanya penulis
menggunakan idecerita berdasarkan kejadian sehari-hari.
9. Karena latar
mutlak harus bersatu dengan tema dan plot untuk menghasilkan sebuah cerpen yang
berkualitas.
10. Agar pembaca
tertarik untuk membaca cerpen hingga selesai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar